Ulasan Peranan SIG dan Security pada Half-Day Seminar Informatika 2017

Pada kegiatan kuliah umum yang dilaksanakan pada 11 Oktober 2017 mengenai “Bigger, Badder, and Nastier: The Evolution of Malware from Pranks to Money Extortion” yang disampaikan oleh Syed Zinudeen Muhd Shaid,PhD di Gedung Sasana Krida Universitas Jendral Achmad Yani mempresentasikan awal mula malware, jenis malware, hingga perubahan fungsi malware menjadi semakin negatif karena dapat ‘memeras’ pendapatan suatu perusahaan/instansi. Malware sendiri merupakan kepanjangan jadi “Malicious Software”. Malware is lika an umbrella suatu software yang bekerja tidak sesuai fungsinya dan dapat menyebabkan suatu dampak tertentu, tidak hanya berdampak negatif namun dapat pula berdampak positif. Jenis malware bermacam – macam mungkin yang familiar pada telinga yaitu worm, trojan, virus yang merupakan salah satu jenis malware tunggal. Pada perkembangan jaman dengan teknologi yang ada hingga 2017 malware berkembang menjadi gabungan dari malware sebelumnya, yang dapat mereplikasi, duplikasi, dan kolaborasi yang sulit untuk ditahan penyerangannya karena menggunakan asymetric encription code. Maka tindakan pencegahan agar tidak terkena malware adalah, gunakan OS original, dan terpasang minimal satu antivirus, dan mengurangi mengakses situs situs “internet positif” karena dipastikan banyak terdapat virus di dalam situs tersebut. Malware can attact all of Operating Systems”

Malware pertama kali muncul pada IOs yang di buat oleh Rich Pargard tahun 1982, tidak banyak yang mengetahui karena biasanya malware terdapat pada  OS microsoft, namun penyerangan pertama kali malware sebenarnya menyerang SO microsoft karena Mac OS pun dahulu menggunakan OS dari microsoft. Empat tahun setelahnya malware beredar dengan bentuk pesan peringatan saja yang ditulis oleh Amja dan Basic dari Pakistan, proses penyebarannya dibantu oleh PT Brain. Terdapat pula malaware yang bernama AIDS pada tahun 1989 yang ditulis oleh seorang dokter. Perkembangan komputer berbanding lurus dengan perkembangan malware yang mulai menyerang sistem saat  proses booting bernama Master Boot Record(MBR) tapi tidak dikatakan malware yang merusak. Pada tahun 1988 merupakan era pertama kali akses internet dan semakin banyak malware dari mulai suspicous email yang apabila dibuka dapat menyebarkan virus pada device, kemudian overwritte pada bios yang mengakibatkan kerusakan pada hardware, dan pada gambar / iklan tertentu yang mungkin tanpa sengaja ter”klik”. Pada tahun 2012 malware menjadi suatu senjata dalam memata – matai suatu industri bahkan negara, dan tidak menutup kemungkinan menjadi bahan untuk menyerang dan ‘menguras’ pendapatan dari suatu wilayah dalam suatu negara, seperti wannaCry.

Menindak lanjuti peranan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Security pada seminar tersebut yaitu dari sisi definisi SIG yaitu sekumpulan elemen yang mengelola dan berinteraksi suatu fenomena bumi sesuai tujuannya. Terdapat elemen yang saling berhubungan salah satu elemen spasial yang berpengaruh adalah koordinat dari suatu yang akan diamati, kemudian elemen/data non spasial yang sangat mendukung SIG yaitu koneksi pada internet. Salah satu tujuan SIG adalah sebagai alat bantu interaktif dalam pengetahuan geografis, yang dapat memberikan informasi yang relevan mengenai suatu wilayah. Maka dari sisi keterikatan SIG yaitu dapat membantu dalam penyebaran malware, karena dengan terintegrasinya dengan jaringan internet maka oknum-oknum dapat mengirimkan malware pada alamat tertentu dapat berupa email, atau seperti virus WannaCry. Dari sisi security seperti yang disampaikan key note bapa Syed Zainudeen bahwa malware pada era teknologi saat ini sulit untuk ditahan penyerangannya, mungkin untuk device personal cukup dengan terpasangnya satu buah anti virus, namum untuk device bagi suatu instansi atau pun organisasi cukup rumit dan harus minimal memiliki penguji penyerangan malware, agar sistem dapat teramankan.

Tinggalkan komentar

Comments (

0

)